Arsip

Archive for Juli, 2008

Kuliah Umum Dr Alexander Schatten

Kemarin saya ikut kuliah umum yang disampaikan Bpk Dr Alexander Schatten dari Vienna University of Technology, Faculty for Informatics, Institute for Software Technology and Interactive Systems (ISIS/IFS), Austria.

Salah satu tujuan kehadiran beliau di Indonesia adalah dalam rangka memperkenalkan program beasiswa untuk studi S3 di Austria bagi para calon lulusan program Magister Teknologi Informasi UI. Beasiswa berupa biaya kuliah dan biaya hidup selama menempuh studi di Austria.

Dalam kuliah umumnya Pak Alex yang dihantarkan oleh dosen kami Pak Dana Indra Sensuse PhD, memaparkan tentang teknologi open source adalah sebuah jawaban untuk tantangan dunia global di masa depan.

Ledakan populasi penduduk pada tahun 2050 akan mencapai 9 miliar jiwa menurut perhitungan PBB. Angka itu tak akan meleset jauh dan kita sekarang telah merasakan dampak dari padatnya penduduk dunia yang baru 6 milliar ini.

Terlebih lebih negara berkembang seperti Indonesia yang lebih banyak mengandalkan sumber daya alam yang tidak sustainable. Kita tak bisa terus menerus mengandalkan minyak bumi yang akan habis dalam waktu dekat ini.

Salah satu masalah serius bagi Indonesia adalah Illegal Logging. Aktifitas ini selain telah merugikan Indonesia ratusan triliun tiap tahun juga yang lebih parah lagi adalah merusak hutan sebagai sumber daya alam.

Pak Alex mengatakan bahwa hutan yang dikelola dengan baik akan memberikan hasil yang dapat diperbaharui dan hasilnya jauh lebih banyak daripada Illegal Logging.

Karena manfaatnya bisa dirasakan lebih merata untuk rakyat tapi kalau Illegal Logging maka hanya segilintir orang dengan cara merusak lingkungan.

Dalam perkembangan globalisasi semua masalah menjadi bukan lagi masalah lokal tapi sudah menjadi masalah global.

Masalah yang ada di China, India dan Indonesia misalnya tak bisa lagi dialamatkan sebagai masalah lokal negara masing masing tapi sudah menjadi permasalahan dunia.

Penggunaan BBM yang eksesif atau Illegal Logging di negara tertentu tapi dampaknya akan terasa secara global seperti misalnya global warming.

Ketika penduduk dunia mencapai 9 milliar pada tahun 2050 maka jelas kita tidak mungkin hidup masih dengan cara seperti sekarang ini. Segala sumber daya alam harus dikelola dengan baik untuk bisa mensejahterakan 9 milliar umat manusia.

Gandhi pernah berujar: Bumi ini cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh umat manusia. Tapi bumi ini tak akan cukup untuk memenuhi keserakahan satu orang manusia.

Ungkapan The World is Flat dapat dilihat gambarannya dalam bagaimana nanti dunia menata sumber daya alam yang terbatas ini. Jika sebuah negara hendak mengekspor hasil hutan, misalnya berupa kayu maka negara tersebut harus bisa menunjukkan tanda sertifikasi international yang menjamin kayu tersebut adalah bukan dari hasil Illegal Logging.

Sertifikasi semacam ini juga akan diberlakukan pada segala macam komoditi yang menggunakan sumber daya alam seperti hasil laut, peternakan dan pertanian. Untuk memastikan bahwa komoditi tersebut didapat dari hasil aktifitas yang legal.

Jika sebuah negara tidak mampu dalam memenuhi sertifikasi ini maka negara tersebut akan bermasalah pada ekspor karena semua negara akan menuntut sertifikasi semacam ini. Negara yang bermasalah dengan ekspor tidak akan mendapat devisa dan kecenderungan untuk bermain dipasar gelap akan semakin besar. Ini akan menjadi biang masalah.

Untuk dapat memenuhi sertifikasi ini dibutuhkan pengelolaan sumber daya alam yang melibatkan berbagai macam pihak baik itu antar instansi pemerintahan maupun perusahaan swasta pelaku usaha. Bahkan juga antar pemerintahan negara.

Pihak pihak yang berkepentingan dituntut untuk dapat mengelola informasi dengan baik dan benar. Satu satunya cara mengelola informasi dalam kuantitas dan kualitas yangbesar adlah dengan memanfaatkan teknologi dengan arsitektur terbuka.

Kenapa mesti terbuka?

Teknologi adalah tool yang paling penting dan strategis dalam mengelola informasi. Jika sebuah teknologi dinyatakan terbuka maka setiap orang dapat mempelajarinya dan mengembangkannya sendiri untuk keperluannya sendiri yang juga bisa bermanfaat bagi ornag lain dengan kebutuhan yang sama.

Contoh sukses dari teknologi yang bersifat terbuka adalah Internet. Begitu pesatnya perkembangan Internet seolah olah seperti Renaisance kedua dalam sejarah umat manusia. Segala aspek kehidupan berubah mulai dari bisnis hingga politik. Fenomena kemenangan Obama merupakan salah satu bukti.

Internet tak akan mengalami perkembangan sepesat itu bila tidak dibangun di atas protokol TCP/IP yang bersifat terbuka. Semua orang bisa dan boleh membangun aplikasi apapun untuk dijalankan diatas protokol TCP/IP.

Ada apa dengan teknologi tertutup (proprietary)?

Dr Alexander Schatten mengatakan bahwa ia tahu kami mahasiswa menggunakan operating system bajakan. Para mahasiswa tertawa. Tawa terhenti ketika Pak Alex mengatakan bukan cuma dia yang tahu tapi mereka para vendor itu juga tahu. “It’s ok you can use it… come on steal it…“, kata Pak Alex mendramatisasi para vendor proprietary tersebut.

Sekarang kita sedang berkembang, SDM kita sedang belajar mengoperasikan software komputer. Apa yang sudah dipelajari sejak awal maka akan susah sekali untuk berpindah ke software jenis lain.

Nanti setelah 10 tahun atau 20 tahun lagi ketika SDM kita sudah sangat bergantung pada software dari vendor proprietary tertentu dan tidak bisa bekerja bila tidak menggunakan software tersebut maka pada saat itulah mereka para vendor proprietary itu akan memeras kita seperti jus lemon kata Pak Alex.

Dengan menggunakan software proprietary kita diajarkan hanya tahu menggunakan tapi tidak tahu bagaimana software itu bekerja. Jadi kalau ada masalah atau pengembangan untuk kebutuhan tertentu kita tetap tergantung dengan pembuatnya.

Padahal dengan software open source (sumber terbuka), bila kita ingin tahu bagaimana web server bekerja kita tinggal download Apache dan pelajari isinya. Ingin tahu bagaimana browser bekerja tinggal download Firefox dan pelajari bagaimana sebuah browser bekerja.

Ingin tahu bagaimana cara kerja dari indexing database, tinggal download MySQL lalu pelajari bagaimana. Software tidak terbatas pada contoh yang disebutkan tapi banyak lagi yang lain yang bisa dipelajari.

Ketergantungan adalah kata kunci jika kita menggunakan software proprietary. Sebuah ketergantungan adalah sebuah keterjajahan.

Ketika jaman Belanda, perkebunan di Sumatra butuh banyak dokter untuk merawat kesehatan mereka, maka Belanda membuka sekolah dokter STOVIA untuk mendidik calon dokter Jawa. Dokter Jawa ini keahliannya tak boleh setaraf dengan dokter Eropa. Mereka digaji lebih rendah dan ilmunya harus dijaga tak boleh benar benar sama dengan dokter Eropa.

Suatu karakteristik yang mirip dengan dampak penggunaan software proprietary. Kita hanya dibolehkan menggunakan tanpa boleh tahu bagaimana sebuah software itu bekerja.

Sedangkan dalam lingkungan open source kita diberi kebebasan untuk mengetahui apa yang ada didalam sebuah software untuk dapat kita kembangkan sendiri untuk kepentingan kita dimasa depan.

Sebuah software open source dapat dimiliki secara bebas, digunakan secara bebas, dimodifikasi, dikembangkan sendiri bahkan dapat dijual untuk kepentingan bisnis kita. Inilah yang saya sebut sebagai sebuah pembebasan.

Sumber daya alam yang kita miliki layak untuk dikelola dengan semangat pembebasan. Ketahanan IT akan dapat terwujud hanya dengan penggunaan software yang membebaskan. Agen yang paling dominan untuk memulainya adalah pemerintah melalui e-Government.

Pemerintah memang mendukung IGOS (Indonesia Go Open Source) tapi pemerintah juga membina kerja sama dengan Microsoft. Ini membuat momentum menjadi berkurang. Belum lagi usaha Microsoft membagi bagi lisensi Vista gratis di kampus kampus.

Mahasiswa yang jadi ujung tombak pengembangan IT dimanjakan dengan lisensi gratis, ini sangat membuai. Seperti ilustrasi Dr Alexander Schatten: Seorang pengedar narkoba selalu memberi produknya secara gratis diawal tapi setelah korbannya ketagihan maka pada saat itu tidak bisa gratis lagi.

…gimana kalo PC Lab kita di ganti Ubuntu semua yah? Anak anak kelas udah pada mulai ganti OS Notebook mereka tuh. Seperti si David awalnya dual boot tapi sekarang setelah berbagai aplikasi padanan tersedia di Ubuntu dia mau total Ubuntu, Vistanya mau dihapus katanya… yuuukkkk

Kategori:Kuliah Tag:, , ,

Sepuluh Tahun Open Source Convention (OSCON)

Open Source Convention (OSCON) akan mengadakan konferensi untuk yang kesepuluh kalinya. Konferensi OSCON adalah konferensi terbesar untuk lingkungan open source. Konferensi kali ini, OSCON 2008 akan menampilkan pelaku utama open source sebagai nara sumber untuk 400 session dalam 5 hari dari tanggal 21 sampai dengan 25 Juli di Portland, Oregon, Amerika Serikat.

Mereka yang akan hadir untuk bertemu muka, berdebat, tukar pikiran adalah para profesional, entrepreneur, developer, hacker, manajer, implemnetor, publisher, editor, yang berjumlah tidak kurang dari 2500 partisipan dari seluruh dunia. Bayangkan seperti apa konferensi ini, mau ikut?

Kategori:Berita Tag:,

Ngeblog lewat Email di Blogdetik

Sumber: Fitur BlogDetik

Orang tentu lebih familiar dengan aplikasi email ketimbang aplikasi Blog. Karena membaca email adalah pekerjaan tiap hari, maka fitur fitur yang ada di aplikasi email menjadi sangat familiar. Membuat sebuah email untuk dikirim keseseorang sudah menjadi kebiasaan yang akrab.

Beda dengan membuat artikel Blog terutama bagi para Blogger pemula. Psikologi harus menguasai fitur aplikasi Blogging membuat mereka sudah gusar duluan dan tanya sana sini sebelum mencoba bagaimana melakukannya.

Untuk ngeblog umumnya orang harus masuk ke dalam aplikasi Blog tersebut, atau paling tidak merasa demikian. Padahal tidak juga. Membuat artikel lalu menerbitkannya di Blog juga bisa melalui email, jika memang provider Blog memberi fasilitas untuk itu.

BlogDetik.com memberikan fasilitas untuk posting artikel melalui email. Untuk melakukan posting blog melalui email ikuti cara-cara berikut :

1. Tuliskan alamat tujuan email ke : post@blogdetik.com

2. Tuliskan judul tulisan anda pada subject email

3. Tuliskan username, password dan nama blog anda (nama blog anda tanpa akhiran blogdetik.com) dengan format sebagai berikut :

<username>spasi<password>spasi<blogname>

4. Tekan enter lalu silakan ketik isi blog anda

Jika anda kesulitan bisa melihat format tampilan berikut ini: berikut adalah contoh posting blog via email dengan

Username: ratu

Password: 1234

URL Blog: ratufelisha.blogdetik.com

Dengan judul tulisan: Lokasi Syuting

Berikut formatnya

To : post@blogdetik.com

Subject : <judul tulisan>

Isi email :

<username>spasi<password>spasi<blogname>

<isi blog>

Contoh pengiriman email :

To : post@blogdetik.com

Subject :Lokasi Syuting

Isi email :

ratu 1234 ratufelisha

Hari ini aku ngeblog dari lokasi syuting duhhh senangnya. besok ngeblog lagi aaahh….

Ada 3 parameter utama, username, password dan blogname.

Username adalah login yang anda gunakan tiap kali masuk ke Admin BlogDetik.

Password adalah password.

Blogname adalah subdomain dari URL blog anda.

Satu username satu password, satu username bisa jadi memiliki lebih dari satu Blog.

Jika anda masih ingat pada saat mendaftar username diminta pertama lalu anda diminta sekali lagi untuk memasukan BlogName yang akan menjadi subdomain dari URL. Seperti contoh diatas username “ratu” dan Blognamenya “ratufelisha”, nanti orang yang memegang account “ratu” ini bisa membuat blog baru lagi dengan nama misalnya “felisha”, tapi usernamenya tetap “ratu”.

Karena itu pada format posting dengan email nama blog disertakan pada parameter ke tiga:

<username>spasi<password>spasi<blogname>

Selamat mencoba…

Kategori:Pemula Tag:, ,

Sidang Tesis di Puncak

Bukan bukan, bukan sidang tesis di puncak, tapi bimbingan di Puncak untuk mahasiswa bimbangan Pak Riri (tgl 13,14 dan 15 juni).

Kemudian pas hari ini, 15 juli (sebentar lagi) adalah sidang tesisnya Dina dan Agnes. Deg degan tapi harus dilalui. Semoga sukses sidangnya yah…

Semoga apa yang jadi harapan waktu bimbingan di puncak menjadi kenyataan: lulus s2 semester ini hemat uang kuilah satu semester.. hehe.

Bimbingannya sih enak tapi tahu deh hasilnya, kembali ke masing masing mahasiswa, siap enggaknya. Nanti saya coba mulai buat proposal waktu masuk semester 2, supaya semester 3 bisa menyelesaikan tesis seperti kalian.

For the moment, nikmati bimbingan Pak Riri, semester depan kalo ke Puncak bilang lagi ya Pak, kami mau ikut lagi.. hehe…

Dina, Mayu dan Agnes.

Pak Riri, duduk sebelah kiri.

Gerombolan anak MTI yang lagi bimbingan, gak lengkap semua sih, ini yang lagi ngumpul.

Pas udah mau pulang… bawa PR masing masing, lengkapi tesis dan hari ini adalah sidangnya.

Kategori:Kuliah Tag:, ,

Plurk timeline

Kategori:Uncategorized

Pemecahan Rekor Blogging MURI

Kemarin saya diberi tahu Kang Onno lewat email bahwa MURI akan mencatat rekor posting artikel Blog terbanyak dalam 30 menit pada tanggal 2 Agustus. Pelaksanaanya mulai dari posting hingga penghitungan jumlah artikel sampai penetapan rekor MURI dilakukan pada pukul 13:00 s/d 16:00.

Penyelanggaranya adalah kantor RISTEK. Penyedia mesin Blognya adalah BlogDetik.com. Saya sempat tanyakan ke Kang Onno kenapa BlogDetik, kenapa tidak WordPress sekalian karena kita tahu pengguna WordPress jauh lebih banyak ketimbang BlogDetik. Dan bila menggunakan mesin WordPress maka rekor bisa mendunia.

Jawabannya adalah karena lebih memilih server lokal untuk mengurangi trafik international. Alasan yang masuk akal dan nasionalis. Bagi yang belum punya account di BlogDetik ini saat yang tepat untuk membuat account baru.

Harap buat account baru sekarang sekarang ini untuk mengurangi beban server pada hari H. Ketika saya tanya apakah server BlogDetik sudah dipersiapkan untuk beban bom postingan hari H, Kang Onno bilang kalau untuk postingan cukup kuat tapi harap untuk bikin account baru sekarang sekarang ini saja, hindari pada hari H. Bagi yang berpartisipasi DetikInet akan mempersiapkan cinderamata.

Bagi saya ini mirip pesta Blogger, tapi mungkin lebih tepat dikatakan pesta Blogging. Sepengetahuan saya belum pernah ada pencatatan rekor Blogging seperti ini. Berarti ini yang pertama di dunia, mari kawan kawan ikut serta. Yang belum punya account di BlogDetik, silakan buat sekarang (terpaksa promosiin Detik.. hehe)

Oh ya, satu lagi, tipsnya, setelah anda mebuat account baru, artikel dibuat sekarang juga gak papa, tapi jangan dipublish dulu, cukup di draft, dan jangan diberi tag dulu, sebab tag ini nanti yang akan di gunakan oleh Detik untuk menghitung siapa saja yang berpartisipasi.

Apa tag yang akan digunakan, nanti akan dipublish di DetikInet.com pada hari H. Jadi pada hari H yang perlu dilakukan hanya memberi tag yang diumumkan di DetikInet lalu kemudian klik “Publish” atau “Terbitkan”.

Buat sebanyak mungkin artikel dalam bentuk draft, siap di publish pada hari H. MURI akan mencatat rekor jumlah total postingan diakhir 30 menit waktu yang telah ditentukan dengan cara menghitung postingan yang mengandung tag khusus tadi.

Saya jadi mengira ngira berapa banyak kira kira artikel yang diposting nanti. Trafik Blog kita termasuk 4 besar di Asia bersama Beijing, Mumbai dan Singapura. Mari kawan kawan bikin sejarah baru setelah Pesta Blogger 2007 kemarin. Pesta Blogging… 🙂

Kategori:Uncategorized

Pernikahan Ninis

Ini pelajaran penting bagi para mahasiswa yang baru masuk MTI UI dan sedang hot hotnya pacaran. Harap perhatikan kalender akademik dengan baik sebab kalau tidak bisa kejadian seperti kisahnya teman sekelas kami Ninis Uno.

Berawal dari berita gembira Ninis keterima di MTI UI, kebahagiaan itu disusul dengan tembakan sang cowok yang rekan kerja dikantornya itu melamarnya untuk jadi kekasihnya.

Jadilah kisah cinta Ninis vs Zaki dimulai diawal semester satu. Kecocokan demi kecocokan dirasa tak tertahankan hingga akhirnya pembicaraan sampai kepernikahan.

Zaki yang mantan finalis Abang Jakarta tahun jebot ini merasa percaya diri, yakin dan mampu memperistri Ninis yang cantik dan aduhai itu.

Ninispun bersambut karena memang mereka sudah cukup usia untuk menikah, cuma yah maunya Ninis jangan terlalu buru burulah.

Sang Pangeran minta kepastian… Kapaaaannnn???

Kalo begini terus kan gak tahan… (baca: dah ngebet)

Ninis jebolan ITS yang masih blo’on soal kalender akademik UI ini lantas sambil lalu mengatakan, “iya nanti abis UAS”.

Pikirnya Ninis, UAS itu masih lama, kira kira desember 2008 lah. Zaki yang memang anak UI tahu betul UAS itu Mei dan diam diam menjalankan strateginya. Tanpa peringatan waktu berlalu hingga UTS. Rampung UTS, Ninis mulai ngeh.. kok UTS cepet yah. Kemudian iseng iseng tanya kiri kanan jadwal UAS.

Kaget setengah mati waktu memastikan jadwal UAS di SIAK NG. Ternyata UAS itu Mei. Konfirmasi ke Zaki, dengan tegas bilang, “Loh janjinya abis UAS kan… ya udah.”

UAS tinggal UAS, janji adalah janji. Lamaran dilakukan, persiapan dijalankan. Kami sekelas diundang ke Surabaya. Sayang tak semua dapat hadir untuk melihat teman kami Ninis yang cantik dan Zaki yang ganteng naik pelaminan mengakhiri masa lajang.

Selamat buat Ninis dan Zaki, semoga cepat dapat momongan 🙂

Jadian diawal semester, menikah diakhir semester, what a sweet romance.

Mari kita bikin ramalan, hamil di semester dua, melahirkan sehari setelah sidang tesis.. amieennn…

Jadi intinya teman teman, perhatikan kalender akademik… itu penting…

Apapun itu Ninis tetap bersukur tak memperhatikan kalender akademik, terlihat dari ucapan terima kasih Ninis dan Zaki lewat milis kelas:

My Dearest Friends,

Matur nuwun sanget…
Terima kasih sebesar-besarnya…
Thanks alot…

Atas seluruh doa restu, kehadiran serta perhatian dari teman2; baik dari kedatangan, sms, email, FS serta YM, untuk pernikahan kami sehingga Alhamdulillah seluruh perhelatan berjalan dengan sukses dan lancar. Semoga dengan doa dan restu dari teman2 menjadikan kami pasangan yang sakinah mawaddah warrahmah, langgeng hingga kaken-ninen.
Hanya Yang Maha Kuasa yang bisa membalas kebaikan dan ketulusan dari teman2 semua… Amiin

Wassalam Wr Wb

The Newlywed
<Ninis & Zaki>

Kategori:Curhat Tag:, , ,

Seminar Sehari: IT untuk Bangsa

Seminar sehari dengan tema “IT untuk Bangsa” dalam rangka peringatan 100 tahun kebangkitan nasional sabtu kemarin di parkir timur Senayan akhirnya berlangsung dengan sukses walaupun molor dari jadwal semula jam 10, molor hingga jam 11 baru dimulai.

Saya, David dan Ikrar tertarik untuk hadir karena tertarik dengan tema yang dibawakan oleh Onno W Purbo yang menjadi salah satu pembicara. Begitu sampai di tempat kita sudah dapat dengan mudah mengenali Kang Onno dari jauh sedang berbincang dengan Riyogarta. Ikrar yang baru pertama kali bertemu Kang Onno ini lalu berbisik pada saya, “Kang Onno mirip Taufik Savalas yah…”. Hush… jawab saya.

Saya belum melihat Abimanyu “Abah” Wachjoewidajat dilokasi. Baru setelah beberapa saat kami berdiskusi dan berfoto foto kemudian Abah muncul dan menyalami kami semua.

Mas Rickie yang menjadi EO acara ini dari PT Solitech yang gerak gerik dan potongannya mirip Agum Gumelar ini hadir ditempat lalu menyalami kami semua.

Kesibukan terlihat disana sini, pengumuman acara seminar diumumkan berulang ulang untuk menarik pengunjung pameran karena seminar ini gratis. Kang Onno kemudian bergumam, “wah kalo tahu gratis gua umumim di milis deh…”. Rupanya Kang Onno tidak tahu kalo seminar ini gratis untuk umum.

Belum tahu siapa yang bakal membuka acara seminar ini. Rencananya sih dibuka oleh pejabat setingkat menteri, tapi siapa belum tahu. Mungkinkah acara ini akan dibuka oleh Roy Suryo karena nama beliau ada di spanduk?

Tapi kemudian Mas Rickie memastikan Om Roy tak jadi hadir, entah kenapa, padahal sahabat sahabatnya seperti Petrus Golose, Riyogarta, Onno W Purbo sudah menunggu kehadiran beliau. Mungkin Roy tak jadi hadir karena 2 sahabatnya yang lain tidak hadir juga, mungkin loh yah.

Padahal kemarin kita punya keyakinan Om Roy akan bersedia hadir karena beliau diundang oleh pejabat tinggi Polri karena salah satu tema dari seminar ini adalah Cyber Crime dimana Roy terkenal sangat concern dengan isu ini, maklum beliau punya cita cita memenjarakan sejumlah blogger dan hacker.

Topik pembicaraan kemudian beralih ke Roy. Pembahasan mulai dari kiprah beliau hingga ke pribadinya. Kalau ketemu Mas Rickie, Roy tak pernah mau disebut pakar, kata Roy itu cuma media yang melebih lebihkan.

Dari salah seorang yang berdiskusi disampaikan bahwa sekarang media mulai jaga jarak. Di e-Lifestyle MetroTV tak muncul lagi, di koran tak dikutip lagi, di seminar kali ini kami berharap bertemu beliau untuk klarifikasi banyak hal setelah dialog terbuka dengan Blogger tempo hari.

Apalagi sekarang ada Pak Petrus dan Kang Onno. Seru deh kayanya kalau beliau jadi datang. Tapi ternyata tidak hadir, kami kecewa tapi itulah kenyataan.

Pembahasan tentang Roy terhenti dengan munculnya serombongan orang yang dari gelagat orang orang disekitarnya ketahuan ini pasti orang penting. Tapi kok wajahnya familiar bagi saya, sejak kapan saya jadi family orang penting? Oh ternyata beliau adalah Pak Nuh, Menkominfo yang berkenan membuka acara seminar. Iya Pak Nuh yang sempat bilang “Blogger is part of our family” kepada para Blogger itu. Mas Rickie secara khusus menyampaikan terima kasih karena Pak Nuh baru dihubungi kemarinnya tapi tetap bersedia hadir untuk membuka seminar ini.

Kemudian Pak Nuh dipersilahkan membuka acara. Ditengah tengah sambutan Pak Nuh, rupanya panggung sebelah yang isinya band sedang check-sound. Setiap kali Pak Nuh akan mulai bicara lagi, ada suara bass-guitar yang sedang di coba, Pak Nuh berhenti sejenak dan kemudian melanjutkan lagi setelah suara Bass berhenti. Tapi setiap kali mau mulai suara bass-guitar itu bunyi lagi.

Akhirnya Pak Nuh cuek ajah dan lanjut terus dengan sebelumnya bilang bahwa inilah era kebebasan, kita tidak melarang mereka mereka juga tidak bisa melarang kita disini, penonton jadi Gerrrrr….

Hal menarik dari sambutan Pak Nuh adalah untuk membangun IT Bangsa harus mengembangkan It untuk spesific purpose dan bukan cuam generic purpose. Kalo hanya untuk generic purpose seperti untuk mengetik dan mencetak dengan Word processor atau spreadsheet itu harus sudah dikuasai dengan baik dan tidak bisa dijadikan ukuran kemajuan. Adalah spesific purpose yang perlu lebih fokus untuk dikembangkan.

Nah dalam rangka mengembangkan spesific purpose ini mesti dirangkul semua kalangan, tidak hanya elite society seperti saya tapi juga dari underground society seperti Pak Onno, kata Pak Nuh sambil melirik Kang Onno dan disambut tertawa renyah khas Kang Onno.

Setelah acara dibuka Pak Nuh pamit dan Kang Onno segera mengambil tempat dipanggung bersama Abah dan Riyo untuk memulai sesi pertama yang judulnya dirahasiakan katanya. Ternyata judulnya kali ini bukan kebangkitan nasional kedua tapi “Duniapun Belajar Pada Bangsa Indonesia (DBPBI)”.

Materi presentasinya bagi yang sudah pernah menghadiri seminarnay Kang Onno mungkin tidak terlalu asing tapi bagi kjlayak ramai yang masih awam materi yang dibawakan Kang Onno akan terasa sangat menggugah semangat dan memberi inspirasi bahwa kita bngsa Indonesia bisa dan mampu.

Kita memang miskin tapi kita tidak tolol dan bodoh. Berikut adalah kutipan dari materi DBPBI:

Kita sering tidak sadar, apa yang dilakukan oleh rakyat Indonesia, seperti VoIP Rakyat, Wajanbolic e-goen, RT/RW-net sebetulnya sangat dahyat sekali. Mereka bahkan banyak menjadi contoh bagi banyak negara berkembang di dunia. Banyak rekan-rekan aktifits IT Indonesia, seperti, Michael Sunggiardi, Jim Geovedi dll. yang menjadi nara sumber di tingkat dunia dan sharing keahliannya untuk memajukan IT negara berkembang lainnya. Saya pribadi di undang ke India bulan January 2007, Nepal April 2007, Montevideo pertengahan 2007. Di tahun 2006, saya sempat memberikan keynote speech di Yale University, Amerika Serikat dan di Berlin yang mendapatkan standing ovation selama 3 menit di Yale University.

Ada hal menarik pada seminar ini. Kita semua tahu bahwa Kang Onno bukanlah seorang Blogger. Tapi itu bukan berarti Kang Onno menjadi antipati pada Blogger. Tidak seperti sahabat kita RS yang begitu antipati pada Blogger dan Hacker. Kang Onno mengatakan Blogger dan Hacker adalah agen perubahan negeri ini. Kang Onno lantas memberi gambaran dahsyatnya potensi bangsa ini dengan membandingkan jumlah penduduk negara tetangga Malaysia cuma 25 juta dan Australia cuma 20 juta jiwa. Sedangkan jumlah siswa kita dari total 215 ribu sekolah sudah mencapai 45 juta lebih.

Jumlah hacker Indonesia

Malaysia dan Australia yang pernah konflik dengan kita walaupun tidak sampai kontak senjata tapi di dunia maya para hacker dan blogger telah berperang terlebih dahulu. Diceritakan jaman konflik dengan negara Portugis soal TimTim para hacker Indonesia telah berhasil membuat top-level-domain .pt milik Portugis hilang dari Internet. Jangan sebut Malaysia deh… Malaysia itu gak ada apa apanya… begitu kata Kang Onno dan benar benar sangat membesarkan hati. Kita butuh kisah sukses dan kita punya, cuma saja belum cukup disosialisasi.

Berbagai karya anak bangsa yang telah nyata nyata memberi solusi pada bangsa ini tanpa bantuan USAID atau WorldBank atau IMF atau bahkan bantuan dari pemerintah sekalipun telah memberi inspirasi bagi anak bangsa yang lain bahwa bangsa kita, bangsa Indonesia mampu. Saya jadi teringat dengan salah satu postingan mas Harry Sufehmi di NetSains.

Potensi kita besar, tapi kadang kita tidak sadar. Atau sering menghadapi kesulitan untuk dapat mengembangkannya. Namun ini seringkali bisa diatasi dengan kegigihan.

Pak Onno misalnya adalah salah satu hacker kita. Bayangkan, siapa sangka ternyata wajan bisa menjadi antena wireless? Atau Pak Johar dan kawan-kawan, yang memungkinkan biaya akses internet menjadi lebih ekonomis (dan keuntungan lainnya) dengan bergotong royong membuat IIX (Indonesian Internet Exchange)? Atau kawan-kawan di AirPutih, yang memungkinkan komunikasi segera mulai berjalan kembali pasca tsunami ? Atau rekan-rekan di MicroAid Projects, yang memungkinkan orang dari seluruh dunia untuk memberikan sumbangan modal usaha ke berbagai UKM di pelosok Indonesia? Atau kawan-kawan di AWALI.org, yang memungkinkan warnet berjalan dengan Linux dengan lebih mudah ?

Ketika melihat kawan-kawan kita tersebut, saya jadi bangga menjadi orang Indonesia. Dengan segala keterbatasan, kekurangan, permasalahan, masih banyak yang tetap bisa berbagi dan sangat bermanfaat bagi sesamanya.

Setelah Kang Onno kemudian giliran Abah dengan topik: Peran Software Developer pada Kebangkitan ICT Nasional. Abah seperti biasa dengan gaya khas membawakan presentasinya dengan Linux Blankon. Untuk materi lengkapnya bisa didownload di Blognya Abah. Menurut Abah yang hidup dari software proprietary Linux tidak lebih baik dari Windows tapi juga tidak lebih jelek. Masing masing punya kelebihan dan kekurangan. Berikut dari comment Abah di Blognya:

menurut saya windows vs OS itu sama saja dengan perbedaan di OS itu sendiri distro 1 dengan distro 2 semua dibuat untuk kebutuhannya sendiri. semua membuatnya dengan suatu visi tertentu. bahkan aplikasi yang dibuat dan jalan di distro A belum tentu lancar di distro lainnya. Intinya suatu perbedaan jangan “diliat tambah beda” :)) tapi fikirkan tujuan utamanya yaitu “how to get things solved” bukan “what-nya” ;)). doing a reverse-engineer to a “free-look” opensource might risk the company to spent more !! training, coding ulang, ganti2 peripherals (yang mungkin gak jalan di OS). nah utk itu bahkan pada satu company yang sama mungkin jalan terbaik adalah kombinasi dari keduanya aja, yang penting bridging antar platform jalan then it shouldn’t much trouble doing it. coz I done some *promosi nih yee* 😉

Setelah itu tiba giliran Petrus Golose yang sangat dibanggakan oleh Mas Rickie karena Pak Petrus adalah seorang pejabat Polri (Kanit Cyber Crime Bareskrim) yang baru menyandang gelar Doktor dibidang Cyber Crime dan telah mewakili Indonesia berkali kali keluar negeri untuk urusan Cyber Crime.

David kaget karena ternyata Pak Petrus orang Manado sama seperti dirinya, dia pikir orang Sumatra karena dia tak mengenal Fam Golose di Manado. Secara singkat Pak Petrus memaparkan tentang UUITE yang sudah membuat saya cukup bosan karena telah menghadiri beberap seminar tentang UUITE ini.

Ada yang menarik, Pak Petrus memasukan pasal Spam dipenjelasannya padahal saya masih ingat betul Priyadi ketika pertemuan antara Blogger dan Menkominfo pernah menyampaikan bahwa UUITE belum memuat pasal tentang Spam, padahal ini hal yang sangat penting. Saya ingin menanyakan hal itu tapi terbayang jawaban singkatnya jadi saya urungkan.

Kemudian pada sesi tanya jawab berebut yang mau nanya (karena ada hadiah untuk yang tanya). Tapi Riyogarta menunjuk saya dengan mengatakan coba yang baju ijo ini, silahkan bertanya. Hehehe.. pura pura gak kenal biar gak dituduh nepotisme nkali.

Pada kesempatan yang telah diberikan Riyo saya gunakan untuk menanyakan perihal tentang kekhawatiran para Blogger akan UUITE yang potensi menjadi pasal karet dan digunakan oleh polisi untuk memberangus Blogger yang menulis tulisan yang tidak sesuai dengan misi pemerintah. Karena di pasal itu ada kata kunci “dengan sengaja” yang punya multi-intepretasi.

Saya sampaikan bahwa pada sebuah seminar di UI Depok yang pembicaranya adalah Bpk Edmon Makarim, dijelaskan bawah UUITE ini beda dengan UU sebelumnya yang justru lebih represif karena dengan UUITE ini polisi tidak bisa main tangkap karena harus ada ijin dari pengadilan setempat yang harus membutikan bahwa sebuah cyber crime itu telah dilakukan dengan sengaja dan tanpa hak.

Pak Petrus dengan bangga mengatakan bahwa ancaman hukuman pada UUITE ini tidak main main. Justru ini yang membuat saya khawatir aksi main tangkap akan terjadi karena pada sebuah obrolan santai di Cafe FrontRow bersama Donny BU disampaikan bahwa polisi berhak menangkap tersangka tanpa ijin pengadilan jika ancaman hukumannya melebihi 5 tahun, sementara ancaman hukuman di UUITE rata rata lebih dari lima tahun.. nah lo….

Pak Petrus yang sebelumnya mengkritik Abah karena menjawab pertanyaan muter muter hingga lupa pertanyaannya maka kali ini justru Pak Petrus yang melakukannya dengan menjawab pertanyaan saya dengan muter muter dan subtansi pertanyaannya hanya dijawab singkat, “itu tergantung penyidikan…“. Kalo itu mah saya juga tahu Pak Petrus tapi yang saya ingin tahu bagaimana penyidikan itu dilakukan. Tidak terjawab pertanyaannya memang lantas saya beralih ke Kang Onno.

Untuk Kang Onno saya menanyakan hal yang sedikit teknis. Kunci dari informasi adalah bandwidth, Kang Onno telah lama memperjuangkan bandwidth murah dengan teknologi alternatif. Saya sangat menghargai usaha itu dan juga usaha teman teman yang lain seperti Pak Johar dkk yang telah membangun IIX sehingga email kita tak perlu nyasar ke Amerika dulu untuk sampai ke teman kita yang menggunakan provider berbeda.

Ada satu hal yang mengelitik saya. Kita tahu APJII memberi harga mahal pada rakyat karena mereka harus membayar mahal pula pada penyedia backbone di Amerika sana. Strategi yang diterapkan adalah dengan menggalakkan konten lokal sehingga rakyat tak perlu mencari konten ke luar negeri yang membuat APJII harus membayar mahal untuk itu.

Masalahnya itu belum cukup menurut saya. Hanya APJII yang merasakan bila untuk link ke luar negeri itu harus membayar mahal. Sementara rakyat yang menjadi user tidak tahu menahu apakah konten yang mereka browse itu lokal atau asing tapi mereka tetap harus membayar mahal.

Usulan saya adalah harga untuk kedua jenis konten ini dibedakan. Jadi bila user browse ke konten lokal maka harga bisa lebih murah bahkan kalo bisa gratis saja. Sehingga dengan demikian rakyat atau pengguna bisa merasakan perbedaannya dan ini akan sangat menyemangati mereka yang berkantong pas pasan untuk browse konten lokal saja selama layanan itu tersedia oleh provider konten lokal.

Tidak ada paksaan bagi user dengan teknik ini cuma saja bagi APJII mungkin akan ada perhitungan kalau user mau bayar mahal kenapa harus diberi discount atau gratis. Mungkin itu yang ada dalam benak mereka saya tidak tahu. Pada kesempatan itu, saya tanyakan pada Kang Onno tentang teknologinya dan beliau menjawab bahwa APJII punya daftar situs lokal dan bisa membedakan mana lokal dan asing. Setelah dapat dibedakan tinggal mau diapain cara menghitungnya terserah admin.

Cuma saya masih penasaran dengan teknik implementasinya, sebab yang ada sekarang jumlah total kilobytenya yang kita download oleh provider dihitung totalnya saja tanpa pembedaan. Nanti deh tanya sama Pak Bob atau Pak Samik… Kang Onno memberi kisi kisi tentang Mikrotik tapi belum saya baca tuntas, belum ada waktu.

Saya suka berhayal seandainya itu bisa diimplementasikan maka user pasti lebih suka mengunjugi situs lokal dan para pengembang kontenpun akan lebih giat berkreasi karena secara tidak langsung cara ini akan memberi proteksi pada industri perangkat lunak kita. Bayangkan browsing lokal gratis, browsing ke luar bayar, seru kan? Kalau APJII gak mau rugi banget, harga yang untuk konten luar dapat dinaikan sementara harga lokal digratiskan, nanti lama lama akan terjadi permintaan sambungan link dari luar negeri untuk situs-situs lokal kita karena kontennya sudah berkembang dengan baik akibat “proteksi” tadi.

Setelah sesi tanya jawab tuntas saya dihampiri Riyo, dari mukanya kelihatan gundah dengan pasal Spam yang dimasukkan Pak Petrus ke UUITE. Saya pikir Pak Petrus hebat bener bisa masukkin pasal itu sendiri. Tapi ternyata itu memang “kreatifitas” Pak Petrus saja. Hehehe.. dasar orang Indonesia. Pasal Spam belum masuk ke UUITE.

Kami kemudian berfoto dan melanjutkan diskusi sedikit sebelum pulang. Dengan Kang Onno kami (saya, david dan ikrar) sempat membicarakan dosen kami yang nyentrik, Pak Samik. Beliau cerita Pak Samik adalah tokoh Internet Indonesia yang membawa top-level-domain .id ke Indonesia. Hal yang membuat kami bangga sebagai mahasiswanya walaupun saya cuma dapat nilai A- untuk mata kuliah Pak Samik.

Demikian reportase singkat seminar kali ini semoga apa yang menjadi pertanyaan dipostingan saya sebelumnya bisa terjawab disini dan semoga ada manfaatnya, minimal keluar ide ide baru untuk memajukan Internet Indonesia. Masa depan Indonesia ada pada TIK. Merdeka.